Senin, 19 Oktober 2020

PEMILIHAN BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Kebutuhan nutrisi ternak tidak dapat dipenuhi dari satu jenis bahan pakan saja sehingga diperlukan kombinasi beberapa jenis bahan pakan untuk disusun formula pakan sehingga menjadi pakan dengan nutrisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan (suplementary effect = efek saling melengkapi). Untuk dapat memilih dengan tepat bahan pakan yang akan digunakan, diantaranya perlu memahami terlebih dahulu jenis–jenis bahan pakan dan penggolongannya.


1.      Penggolongan berdasarkan asal

a.      Bahan pakan berasal dari hewan (bahan pakan hewani), antara lain :

-          tepung daging

-          tepung ikan,

-          tepung kerang.

b.      Bahan pakan yang berasal dari tumbuhan (bahan pakan nabati), antara lain :

-          dedak padi

-          ampas singkong (onggok)

-          ampas kecap

-          bungkil kelapa

-          bungkil kedele

-          bungkil sawit

-          Ampas sagu

-          dedak gandum (pollard)

Pakan ternak ruminansia sebaiknya tidak menggunakan bahan pakan hewani karena pada dasaranya ternak ruminansia merupakan ternak herbivora (pemakan tumbuhan) sehinga bila diberikan bahan pakan hewani dalam jangka waktu lama akan terjadi perubahan saraf dan cendrung mengalami penyakit sapi gila (madcow).

 

2.      Penggolongan berdasarkan bentuk

a.      Berbentuk butiran, antara lain :

-          Jagung

-          Kacang kedelai

b.      Berbentuk bongkahan/serpihan, antara lain :

-          bungkil kedele

-          bungkil kacang tanah

-          ampas singkong (onggok)

-          ampas tahu kering

c.       Berbentuk tepung, antara lain :

-          tepung gaplek (ubi kering)

-          dedak padi

d.      Berbentuk cair, antara lain :

-          tetes (molasses),

-          minyak nabati / CPO

-          minyak hewani

 

3.      Penggolongan berdasarkan kandungan nutrisi

a.      Bahan Pakan Sumber Energi

Digunakan dalam pembuatan pakan dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan energi, antara lain :

-          Jagung

-          Dedak padi

-          Pollard

-          Onggok

-          minyak nabati

-          lemak hewan

b.      Bahan Pakan Sumber Protein.

Digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein, antara lain :

-          bungkil kacang kedele

-          bungkil kelapa

-          ampas kecap

-          tepung daging

-          tepung ikan

c.       Bahan Pakan Sumber Mineral

Digunakan untuk memenuhi kebutuhan mineral, antara lain:

-          tepung tulang

-          kalsium karbonat

-          dikalsium phospat

-          garam dapur

-          preparat mineral

d.      Bahan pakan sumber vitamin

Digunakan untuk memenuhi kebutuhan vitamin, antara lain:

-          pakan hijauan

-          preparat vitamin.

 

4.      Penggolongan berdasarkan kelaziman penggunaannya

a.      Bahan Pakan Konvensional

Bahan pakan ini adalah bahan baku pakan yang sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya protein) dan disukai ternak. Contoh :

-          Rumput

-          Jagung

-          Dedak padi

-          Tepung ikan

-          bekatul

b.      Bahan Pakan Non Konvensional

Bahan pakan yang tidak atau belum lazim dipakai untuk menyusun ransum tetapi berpotensi digunakan sebagai campuran pakan ruminansia karena tingkat ketersediaannya banyak diberbagai daerah. Contoh :

-          Urea

-          Diamonium fosfat

-          Isi rumen

-          kulit coklat

-          kulit kopi

 

5.      Bahan pakan pelengkap (tambahan)

Bahan pakan pelengkap (tambahan) merupakan bahan pakan yang diberikan dalam jumlah sedikit, yang berfungsi untuk memenuhi kekurangan nutrisi yang terkandung dalam bahan pakan lainnya atau untuk tujuan tertentu. Bahan Pakan tambahan dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

a.      Feed suplement

yaitu bahan pakan tambahan yang bersifat nutritif, artinya bahan pakan tersebut ditambahkan dengan tujuan untuk memenuhi atau melengkapi kekurangan nutrisi dari bahan pakan lainnya, antara lain :

-          preparat asam amino

-          mineral

-          vitamin.

b.      Feed additif

yaitu bahan yang ditambahkan yang bersifat non nutritif, artinya bahan pakan tersebut ditambahkan dengan tujuan tertentu yang tidak berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi, antara lain sebagai :

-          anti oksidant

-          anti jamur

-          anti biotik

-          hormon

 

6.      Menentukan jumlah bahan pakan

Jenis-jenis bahan pakan yang tercantum dalam formula biasanya dalam bentuk persentase (%), maka langkah selanjutnya adalah mengkonversikan jumlah penggunaan bahan pakan dari persentase (%) ke satuan berat (kg).

 Contoh formulasi pakan penggemukan sapi potong 

Nama Bahan Pakan

Komposisi (%)

Jumlah (kg)

Pollard

20

(20/100) x 500 kg = 100 kg

Jagung giling

10

50

Dedak padi

25

125

Onggok

25

125

Bungkil kelapa

11

55

Bungkil kedele

7,5

37,5

Anti oksidan

0,5

2,5

CaCO3 (kapur)

0,5

2,5

NaCl (garam)

0,5

2,5

Total

100

500

 Misalnya : akan dibuat pakan dalam jumlah 500 kg.

 

7.      Persyaratan Kelayakan Bahan Pakan

  • ü  Mudah Diperoleh
  • ü  Tidak bersaing dengan kebutuhan pangan manusia
  • ü  Tersedia Secara Kontinyu
  • ü  Harga Relatif Murah

Contoh : bahan pakan sumber protein

No.

Bahan Pakan

Protein Kasar (%)

Harga

(Rp/kg)

Harga (Rp/%PK)

Serat Kasar (%)

1.

Bungkil kelapa

21

4.000

4.000/21 = 190,47

14,20

2.

Bungkil inti sawit

16

2.300

2.300/16 = 143,75

22,60

3.

Bungkil kedelai

45

7.500

166,66

5,60

4.

Ampas tahu kering

33

4.000

121,21

7,11


Contoh : bahan pakan sumber energi

No.

Bahan Pakan

TDN (%)

Harga

(Rp/kg)

Harga (Rp/%TDN)

Serat Kasar (%)

1.

Dedak padi halus

91

3.500

3.500/91 = 38,46

12,36

2.

Dedak padi kasar

55

1.500

27,27

18,51

3.

Ampas sagu

86

1.800

20,93

20,30

4.

Jagung giling

81

3.500

43,20

2,50

5.

Onggok

78

3.500

44,84

8,90

6.

Molases

81

6.000

74,07

0,38


  • ü  Bahan Pakan memiliki kualitas yang baik
  • ü  Tidak tercampur dengan benda asing
  • ü  Tidak tercampur dengan bahan pakan lain
  • ü  Tidak berkutu
  • ü  Tidak berjamur

 

8.      Penilaian kualitas (kelayakan) bahan pakan

a.      Pengujian secara fisik

ü  Uji organoleptik (5 D)

-          Dilihat ; warna, tekstur, konsistensi, bahan asing, gumpalan, jamur, serangga

-          Diraba ; tekstur, kadar air

-          Dicium ; aroma khas

-          Dirasa ; kadar garam

-          Didengar ; kadar air

ü  Uji kepadatan (bulk density)

ü  Uji apung

b.      Pengujian secara biologis

ü  Pemberian langsung ke ternak ; konsumsi pakan, konversi pakan, kecernaan dan pertumbuhan/produksi.

ü  Fistula rumen

c.       Pengujian secara kimia

ü  Analisis proksimat (wendee) ; Bahan kering, protein kasar, lemak kasar, kadar abu.

0 komentar:

Posting Komentar