Selasa, 20 Oktober 2020

ASPEK PEMBIAYAAN DAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A.     Investasi

Investasi adalah modal yang harus disediakan untuk keperluan pembelian sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam suatu usaha. Pada usaha industri pakan, umumnya investasi yang lengkap meliputi biaya-biaya untuk:

1.      Tanah

2.      Bangunan (kantor, perumahan, gudang, laboratorium, silo, mixing and processing serta sarana dan prasarana lainnya)

3.      Peralatan yang menunjang usaha (mesin-mesin utama, mesin-mesin Bantu);

4.      Training tenaga kerja;

5.      Mengurus perijinan dan perencanaan;

6.      Transportasi (ongkos angkut, pengadaan kendaraan);

7.      Pengadaan alat-alat dan perabot kantor;

8.      Biaya percobaan produksi (jika diselenggarakan);

9.      Instalasi listrik dan pengadaan air;

10.  Biaya-biaya lain selama periode investasi;

 

B.      Modal Kerja (Biaya Operasional)

Modal kerja (biaya operasional) adalah biaya yang dikeluarkan pada saat dan selama usaha sudah mulai berproduksi/beroperasi. Modal kerja (biaya operasional) dapat dibedakan sebagai biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).

 

C.      Biaya Tetap (Fixed cost)

Biaya tetap adalah biaya yang tetap sama, terlepas dari volume yang dihasilkan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut.

1.      Biaya penyusutan (tanah, bangunan, peralatan, dll)

2.      Gaji tenaga kerja

3.      Pemeliharaan mesin-mesin;

4.      Analisa laboratorium;

5.      Biaya pengembalian pinjaman

6.      Biaya sewa

7.      Pajak.

 

D.     Biaya Tidak Tetap (Variable cost)

Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarannya berubah sesuai dengan perubahan volume produksi. Yang termasuk kelompok ini adalah :

1.      Pengadaan bahan baku pakan;

2.      Pembelian bahan-bahan additive;

3.      Biaya transportasi untuk distribusi

4.      Biaya promosi.

5.      Upah karyawan

6.      Biaya listrik

7.      Biaya kemasan

 

E.      Biaya Total (total cost)

Biaya total adalah jumlah biaya tetap ditambah jumlah biaya tidak tetap (TC = FC + VC)

 

F.       Biaya Penyusutan (Depresiasi)

Biaya penyusutan adalah biaya yang dialokasikan sebagai nilai harga suatu aktiva tetap selama kegunaannya. Jadi pengeluaran modal ini tidak dibebankan pada satu periode pada saat pembelian / pembuatan aktiva tetap tersebut, tetapi biaya ini akan dibagi pada periode-periode selama usia aktiva. Metode penghitungan biaya penyusutan adalah sebagai berikut :

1.      Metode garis lurus

Pada metode garis lurus, beban penyusutan suatu aktiva bernilai sama di setiap periode hingga akhir umur ekonomisnya.


 Penyusutan = (Harga Perolehan - Nilai Sisa)/(umur ekonomis)


 

2.      Metode Saldo Menurun Ganda

Dalam metode saldo menurun ganda, ada anggapan bahwa masa awal penggunaan suatu aktiva tetap adalah masa yang paling maksimal. Beberapa tahun selanjutnya, kinerja dan manfaat aktiva tetap akan terus menurun. Karenanya, penyusutannya pun semakin menurun pula. Agar lebih mudah, umur ekonomis dihitung dengan persentase.


% umur ekonomis = 100%/umur ekonomis

 

Tahun Pertama

            Penyusutan = (% umur ekonomis x 2) x nilai perolehan

 

Tahun Kedua

                        Nilai buku menurun karena dikurangi dengan penyusutan tahun sebelumnya.

 

Penyusutan   = (% umur ekonomis x 2) x (nilai perolehan – nilai penyusutan tahun pertama)

                       

Tahun Ketiga

Penyusutan   = (% umur ekonomis x 2) x (nilai perolehan – nilai penyusutan tahun pertama – nilai penyusutan tahun kedua)

 

3.      Metode Hasil Produksi

Metode ini menetapkan penyusutan dengan melihat jumlah hasil produksi sebuah aktiva tetap. Jika pada metode garis lurus menekankan aspek waktu, maka pada metode hasil produksi lebih ditekankan faktor kegunaan.Karena itu, satuan umur ekonomisnya bukanlah tahun, melainkan satuan unit produksi.

Langkah Pertama

Menghitung tarif penyusutan dengan rumus :

Tarif Penyusutan = (harga perolehan - Nilai sisa) / taksiran jumlah produksi

 

Langkah Kedua

Menghitung penyusutan dengan rumus :

Penyusutan = Jumlah produksi 1 tahun x tarif penyusutan

 

G.     Analisis Kelayakan Investasi 

1.      Return On Investment ( ROI )

ROI adalah perbandingan antara keuntungan bersih yang diterima dengan investasi yang dikeluarkan atau berapa tingkat keuntungan apabila dibandingkan dengan investasinya.

Return On Investment ini dinyatakan dalam prosentase.

 2.      Benefit cost ratio ( BC Ratio )

3.      Payback Period ( PBP )

4.      Net Present Value ( NPV )

5.      Internal rate of return ( IRR )

0 komentar:

Posting Komentar